Akhir-akhir ini masyarakat jagad maya kampung media sosial, dibisingkan saling sebut – menyebut sesama warga kampung Facebook dengan panggilan Kampret – Cebong.
Kita ketahui bersama, sebutan atau panggilan itu dinisbatkan kepada pendukung dan simpatisan tokoh politik tanah air, Kampret untuk pendukung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, sedangkan cebong / kecebong panggilan untuk pendukung Joko Widodo alias Jokowi, Presiden Republik Indonesia yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Tidak hanya sampai kepada sebutan dua binatang itu, Kampret, yang ternyata adalah binatang kelelawar atau codot. Dan ternyata sebutan Kampret adalah, karena binatang ini saat hinggap dipepohonan, kolong jembatan, ataupun goa dengan cara bergelantungan posisi kepala dibawah.
Bergelantungan dengan posisi dibawah inilah yang dimaksud kelompok yang berseberangan untuk maksud, kelompok ini selalu melihat persoalan tokoh politik ‘lawan’ dengan cara terbalik. Serta kampret dianggap memiliki kecerdasan terbatas, karena kepala dibawah kaki.
Panggilan yang jauh lebih parah ketidakwajarannya lagi adalah, dimana pendukung Jokowi sampai dikatakan kelompok atheis, penista agama, pemecah-belah umat, kriminalisasi terhadap ulama.
Padahal, jika bersedia untuk sedikit capek penduduk kampung dunia maya bisa menelisik, bahwa umumnya yang memunculkan dan menyebarkan topik adalah akun – akun palsu, yang menggunakan simbol – simbol agama tertentu. Dan bisa jadi, yang awalnya nampak berdebat itu sebenarnya adalah akun milik satu orang atau satu kelompok, yang melakukan perdebatan hingga saling hina, saling hujat dan saling cela.
Yang kemudian diikuti oleh orang-orang yang kebetulan sekehendak terhadap satu isu politik. Kemudian dengan cepat kilat segera membagikan tema perdebatan, yang umumnya dalam bentuk gambar editan atau meme.
Perdebatan yang direncankan (by design) atau yang dalam istilah pergerakan disebut dengan teori chaos, jika dilingkungan institusi keamanan disebut dengan operasi cipta kondisi, mungkin, hehehe.
Sebelum lanjut, silahkan seruput dulu kopinya, jika belum ada, segera seduh dulu.
‘Kekacauan’ masyarakat kampung jagat maya, yang lebih populer dengan sebutan dunia maya, atau para netizen ini terjadi hanya karena afiliasi politik mereka. Yang seolah lebih utama dibanding banyak hal lainnya.
Ketegangan terjadi dari pagi sampai pagi kembali. Cukup mengherankan, bahkan sangat mengherankan, kok ada manusia yang bersedia untuk bertegang-tegang di dunia maya untuk sekedar membela dan menyerang si pemburu kekuasaan sebenarnya.
Atau, memang karena mereka kurang minum kopi. Sebab, jika mereka rajin minum kopi, hampir dapat dipastikan tidak akan bersibuk-sibuk diri ‘bertengkar’ di media sosial, yang kita tau sebenarnya media sosial hanyalah untuk mengisi waktu luang, maupun sekedar hiburan semata.
Jika mereka penikmat kopi, pasti mereka akan mendapatkan manfaat dari tiap teguk kopi. Dan ternyata, minum kopi memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh kita. Saat saya browsing di google dengan kata kunci “Manfaat Minum Kopi”, setidaknya terdapat 6 (enam) manfaat minum kopi. Tapi, ini manfaat minum kopi bagi wanita ya.
Kata mbah Google, manfaat pertama adalah bisa menghindarkan dari stress dan rasa depresi, kedua bisa menjaga kesehatan hati, ketiga bisa menurunkan berat badan, keempat bisa menangkal kanker kulit, kelima bisa bermanfaat mengatasi resiko diabetes tipe II, dan terakhir keenam bisa menjadi sumber antioksidan. Sekali lagi rangkuman Google ini manfaat minum kopi bagi kaum wanita ya.
Lantas, apa manfaat minum kopi bagi para pria, tenang, ada banyak situs yang menjelaskan manfaat minum kopi secara umum, diantaranya adalah merdeka.com yang menyebutkan ada sekitar 10 manfaat.
Ini linknya,
https://www.merdeka.com/sehat/manfaat-kopi-kln.html
situs lainnya yang menjelaskan manfaat minum kopi adalah:
https://meetdoctor.com/article/5-manfaat-minum-kopi
Terakhir, daripada ‘bentrok’ tidak bermanfaat di kampung media sosial, mending nge-Blog saja yuk, siapa tau kita jadi blogger beruntung dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang banyak.

Judul: Kampret vs Cebong, Para Manusia Bukan Penikmat Kopi
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Agustus 27, 2018
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Agustus 27, 2018
0 komentar:
Posting Komentar