Tahukah Anda, bahwa Orang Miskin dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) itu adalah sumber rejeki bagi orang kaya. Bahwa kedua kondisi yang dialami masyarakat ini adalah potensi untuk meraup pundi-pundi rupiah. Dan saat ini tengah menjadi trend bagi orang-orang tertentu.
Bagaimana caranya? Bagi Anda yang memiliki modal, bisa
dinvestasikan untuk membeli perangkat video dan audio, membentuk tim cameramen dan
editing video.
Kemudian membuat channel youtube dan juga akun serta halaman
media sosial, modal yang Anda miliki bisa untuk membuat akun maupun halaman
media sosial premium.
Kemudian cari orang atau keluarga miskin maupun ODGJ di
jalanan, jalankan dan rekam aksi peduli Anda kepada mereka. Jangan lupa action untuk
mendramasitir rekaman, dengan aksi maupun aksi.
Selanjutnya rekaman mentah menjadi bagian tim editor, untuk
editing tidak lupa effect-effect tertentu di software agar hasil video lebih
dramatis dan eyeching.
Baca Juga DANCUK
Bagi Anda yang hanya memiliki modal handphone, Anda bisa merekam
seadanya saja.
Jika sudah viks, maka video siap diunggah ke channel youtube
maupun akun - halaman media sosial.
Maka, video dengan konten tentang kemiskinan dan ODGJ akan
menjadi tontonan menarik bagi netizen. Sifat masyarakat kita yang memiliki iba
dan kasihan sangat tinggi adalah potensi pasar luar biasa.
………..
Ini hanya cerita dari trend di dunia media sosial, yang
akhir-akhir ini ramai berseliweran di beranda akun media sosial kita. Sedekah,
membantu, menolong, menyantuni atau apapun namanya kepada dua golongan
tersebut, belakangan menjadi konten yang banyak ditonton dan dibagikan netizen.
Konten pendongkrak untuk memperoleh Subscriber, Jam Tayang, follower,
yang merupakan syarat untuk monetisasi edsense.
Inilah cara manusia modern untuk memperoleh rejeki dari
kondisi kemiskinan dan ODGJ. Pada jaman Orde Baru masih berkuasa, saat judi
dilegalkan dengan istilah Porkas, Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB),
Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (TSSB), Sumbangan Olahraga Berhadiah (SOB).
Lotre atau Nalo tersebut, konon dikelola Konglomerat asal
Solo, mendiang Robby Sumampow, dan konon kolega keluarga Cendana.
Pada masa kejayaan Lotre kala itu, saat bertemu ODGJ orang
akan bertanya angka / nomor berapa, untuk selanjutnya dibelikan lotre.
Ternyata, dari jaman ke jaman, ODGJ atau orang gila adalah
sumber rejeki.
Pada event-event politik, rakyat miskin juga sering memperoleh
rejeki dari para pemburu jabatan. Dengan syarat ingat nama, foto dan nomor urut
pemberi, bersedia foto Bersama untuk di unggah ke media sosial.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Oktober 14, 2021
0 komentar:
Posting Komentar