Kamis, 14 Oktober 2021

Dancuk

Dancuk, diksi ini tidak begitu meng-Indonesia dibanding Jancuk. Mungkin karena Dancuk bukan ‘milik’ masyarakat ibukota provinsi sebesar Surabaya, dan hanya milik masyarakata seputaran karesidenan plat nomor polisi ‘AG’, blitar – kediri – tulungagung – trenggalek dan masyarakat dialek jawa lainnya kea rah barat.

Jancuk menjadi lebih familiar di telinga rakyat Indonesia, seiring deklarasi Republik Jancuker, Mbah Sujiwo Tedjo.

But, apa sih Dancuk ataupun Jancuk?

Secara substansi sama, keduanya adalah kata makian atau umpatan. Yang biasanya diucapkan seseorang saat sedang marah, jengkel mangkel maupun geram terhadap orang lain dan situasi buruk yang dialami seseorang.

baca juga Cara Ngalap Rejeki Dari Rakyat Miskin dan ODGJ

Yah, disaat kondisi emosi jiwa seseorang sedang tidak stabil itulah, orang biasa mengucapkan kata Dancuk. Yang dalam Bahasa jawa disebut Misuh. Jadi Ketika kata ‘misuh’ dimaknai sebagai kata ungkapan, maka selanjutnya disebut Pisuhan.

Misuh atau pisuhan ini juga dimiliki masing-masing daerah di Indonesia. Dengan kata lain, masing-masing daerah memiliki kata Pisuhan sendiri.

Misal, sebagai orang Jawa yang menjadi penduduk Sulawesi Tengah, di daerah ini terdapat banyak Pisuhan. Yang paling familiar adalah Tailaso, di Kota Palu pisuhan ini sangat kasar dan sangat menacing emosi orang Ketika diucapi dengan pisuhan ini. Kemudian pisuhan dari Sulawesi bagian utara, kita tau ada CukiMai. Pisuhan ini juga sangat kasar.

Saking kasarnya, orang sering memplesetkan kedua pisuhan ini dari Tailaso menjadi Tailana kadang juga menjadi Taibakula. Sedangkan Cukimai diplesetkan menjadi Cukurungan kadang juga menjadi Cukiayam.

Lantas apa beda Pisuhan khas Jawa dengan Pisuhan khas Sulawesi.

Pisuhan jawa, baik jancuk maupun dancuk tidak dinisbatkan kesuatu hal, benda atau barang. Pisuhan jawa adalah kata yang berdiri sendiri. Dia tidak memiliki arti apa-apa, melainkan murni sebagai bentuk ungkapan kemarahan, kejengkelan dan kekesalan seseorang terhadap orang lain, benda maupun situasi buruk yang dia alami.

Sedangkan pisuhan Sulawesi, Tailaso dan Cukimai adalah pisuhan yang juga nama lain dari kelamin dan hubungan persetubuhan.

Kesamaannya adalah, Tailaso dan Cukimai juga umumnya diucapkan oleh seseorang ditujukan kepada orang lain, sebagai ekspresi kemarahan, kejengkelan dan terhadap situasi buruk yang dialami oleh seseorang.

Meski kata Dancuk tidak dinisbatkan ke suatu benda atau barang kemaluan/alat vital manusia sebagai ekspresi kemarahan dan kekesalan. Tetapi umumnya diucapkan atas dorongan kemarahan, kejengkelan dan kekesalan. Tetaplah kata ini tidak pantas secara murah terucap oleh kita.

Karena ini soal kesopanan dan kesantunan dalam interaksi dengan sesama. Soal pendapat, bahwa berucap Dancuk itu berujung Dosa atau tidak. Itu bukan wilayah saya.

thumbnail
Judul: Dancuk
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Kopi Panas :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy