Ketlusupen sama arti dengan tertusuk, tetapi tidak semua tertusuk bisa disebut ketlusupen. Ini adalah kata yang digunakan orang jawa saat tertusuk serat kayu. Bagian tubuh yang sering tertusuk serat kayu biasanya jari tangan. Sesansi rasa akan sangat anjiem jika ketlusupen bagian bawah kuku.
Ketlusupen biasa terjadi saat kita memegang perabot ataupun
peralatan berbahan kayu, yang pada bagian tertentu tidak kena skap secara
sempurna, sehingga serat kayu masih timbul di permukaannya. Dan Ketika tanpa
sengaja tersentuh, kemudian serat kayu itu menelusup di telapak tangan.
Ada tlusup kayu yang bisa langsung tercabut, ada juga
patah dan tertinggal di dalam kulit. Sekecil apapun Tlusup, yang bisa langsung tercabut
maupun yang patah dan tertintinggal dalam kulit, yang bisa mengeluarkan darah
ataupun tidak, rasanya sama, sakitnya luar biasa anjiemm.
Anda bisa bayangkan, jika warga sekampung, dari segala usia,
laki-laki – perempuan, tua – muda, yang TLUSUP bukan hanya sebesar serat kayu,
sebesar ranting bahkan Ketlusup sebatang pohon. Tetapi ketlusup batang-batang kayu
dari hutan di wilayah kampungnya. Yang ditebang oleh perusahaan-perusahaan
untuk mengeksploitasi segala yang ada di dalamnya.
Ketlusupan serat kayu sebesar jarum saja, sakit teramat
sangat. Lha ini kayu sebanyak luas hutan, yang telah hidup puluhan bahkan
ratusan tahun yang menlusup mereka. Memang, badan tidak luka, tapi kehidupan
merekalah yang remuk.
Tempat mencari nafkah dari pepohonan, yang diambil secara selektif
tidak ada lagi. Tempat memperoleh protein juga tak lagi ada.
baca juga :
Dancuk
Cara Ngalap Rejeki Dari Orang Miskin dan ODGJ
Datang tawaran, dari sesama warga kampung, yang telah
diangkat oleh perusahaan sebagai juru bicara; biasa disebut centeng perusahaan,
bahwa jika nanti perusahaan telah beroperasi, warga setempat akan diangkat
sebagai pekerja, tapi Syarat dan Ketentuan Berlaku, biasa hurufnya kecil-kecil
dan dipojokan.
Status sebagai pekerja perusahaan, bagi orang kampung bukan
hal istimewa. Karena kata pekerja, lebih tepatnya adalah budak perusahaan. Semua
serba dibatasi, upah mereka berdasarkan jenjang Pendidikan; pengalaman. Lah gimana
punya Pendidikan dan pengalaman sesuai syarat perusahaan, lha wong mereka biasa
hidup Bersama alam.
Kebebasan jelas tak akan lagi ada, saat status telah menjadi
buda perusahaan. Suara burung dan riuh dedaunan ditiup angin juga tak lagi ada.
Mereka berteriak hendak mencabutnya, tetapi tak jarang malah
berurusan dengan apparat keamanan. Tak jarang pula sampai terpelanting jatuh kedalam
kamar ber jeruji besi.
Belum hilang sakit akibat tlusup kayu sebanyak luas wilayah
hutan di desanya. Saat turun hujan sering pula rumah-rumahnya kedatangan air yang
dulunya ditahan pepohonan hutan, tapi kini langsung menghampiri rumah-rumah
maupun lading-ladang mereka.
Terkadang terbit asa dari event politik, yang dibangun
pemburu jabatan dan kekuasaan pada masa kampanye. Kemasannya disisipi selembar
rupiah dan segenggam beras. Harapan masyarakat pinggir hutan makin kuat,
seiring waktu kian dekat votting day.
Sorak sorai menggema diseantero hutan, kabar kemenangan politik
si pembawa pelita telah sampai tidak hanya kepada burung-burung yang telah ber
migrasi ke hutan lain, bahkan sampai kepada cacing-cacing dalam tanah.
Satu – dua hari, satu
– dua bulan, satu – tahun kedua, semua baru tau, bahwa si politisi yang dia
titipi harapan untuk mencabut Tlusup itu ternyata bagian dari pembabat hutan
mereka.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Oktober 15, 2021
0 komentar:
Posting Komentar