"Lapar ya mas, saya liat so tiga kali bikin kopi ini?,".
Namanya Anjas, nama akun Facebook nya An Jaz. Waktu itu dia kepala perwajahan di Harian Media Alkhairaat.
Kalau bicara ceplas-ceplos, tanpa ada penyaringan kata-kata, terkesan kasar, humornya pun kasar, tapi sebenarnya setia kawan, jujur dan berprinsip.
Pertanyaan itu bukan cuma sekali dua kali dilontarkan ke saya, sambil matanya melirik sembari nyengir.
Tiap kali dia bertanya begitu, saya cuma berkata dalam hati, "Kurang ajar, dia tau,".
Memang, dengan gaji sebagai reporter yang relatid kecil, untuk membeli makan siang di kantin DPRD Kota Palu adalah hal mewah.
Kalaupun bisa makan, pastinya karena traktiran seseorang. Dan untuk mensiasati nya, maka segelas kopi yang kental dan manis adalah jawabannya.
Karena redaksi menyediakan gula - kopi untuk personil. Selain amanlah mata dari serangan kantuk, lambung juga terbebas dari serangan rasa lapar.
Kopi adalah pengganti nasi, dengan inilah segala macam argumen bahwa kopi penyebab magh kubantah. Faktanya hingga 2017 sejak 2007 silam kujadikan makanan pokok.
Jika pagi kuawali dengan segelas kopi, Alhamdulillah hingga siang atau terkadang hingga sore hari baru ketemu nasi bukan persoalan.
Jika ada yang mengkambing hitamkan kopi sebagai penyebab magh, menurutku memang karena lambungnya yang bermasalah.
Jika mengkonsumsi kopi dengan intensitas lebih dibanding dibanding lainnya, tentu proses saya dari seorang CR (Calon Reporter) kemudian resmi menjadi Reporter, asisten redaktur hingga redaktur tidak akan kulalui dalam waktu yang relatif singkat dibanding rekan-rekan kerja lainnya. Alhamdulillah.
Kopi Bukan Masalah
Jangan Takut Ngopi
Mari Ngopi
Nikmatnya Kopi

Judul: Kopiku di Media Alkhairaat
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh November 11, 2017
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh November 11, 2017
0 komentar:
Posting Komentar